Recomended


ShoutMix chat widget
quot;> sini

Pages

27/03/11

perkembangan negara tradisional di indonesia bagian 2

C.    Perkembangan Negara Tradisional Bercorak Islam di Nusantara
1.    Proses Klasik serta Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
2.    Pembawa Agama Islam ke Indonesia
a.    Teori Persia
Teori Persia menjelaskan bahwa pembawa agama Islam ke Indonesia adalah bangsa Persia yang didasarkan pada sumber bukti sejarah berupa berita cina yaitu adanya koloni para pedagang Islam di Tashih yang berada di Sumatra bagian barat.
b.    Teori Gajurat
Teori gajurat menjelaskan bahwa pembawa agama Islam ke Indonesia adalah bangsa Arab yang didasarkan pada sumber bukti sejarah dari India yaitu para pedagang Gujarat selain berdagang mereka juga menyebarkan agama Islam di sepanjang daerah pesisir pantai.
c.    Teori arab
Teori Arab menjelaskan bahwa pembawa agama Islam ke Indonesia adalah bangsa Arab yang didasarkan pada sumber bukti sejarah dari Arab yaitu adanya kesamaan gelar dan marga antara para bangsa-bangsa yang menyebabkan Islam di Nusantara dengan yang terdapat pada masyarakat Hadramaut.

3.    Sumber dan Berita Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
a.    Sumber dari Luar negeri
1.    Berita Arab    :     adanya sebutan untuk kerajaan Sriwijaya dengan Zabaq, Zabay, atau Sribusa
2.    Berita Eropa    :     perjalanan Marcopolo yang pernah singgah di kerjaan Perlak yang masyarakatnya telah memeluk agama Islam
3.    Berita India    :     para pedagang Gujarat menyebarkan agama Islam di sepanjang daerah pesisir pantai.
4.    Berita cina    :     ditemukannya perkampungan Islam di pesisir pantai utara Jawa Timur.
b.    Sumber Dalam Negeri
1)    Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang pada nisannya terdapat tulisan Arab.
2)    Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang pada nisannya terdapat tulisan Arab
3)    Penemuan batu di Leran (dekat Gresik) yang menggunakan huruf dan bahasa Arab yang memuat tentang meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Ma’imun.

4.    Faktor Penyebab Islam Cepat Berkembang di Indonesia
a.    Ajarannya sederhana, mudah dimenerti, dan terima.
b.    Syarat untuk masuk Islam snagat mudah, yaitu hanya dengan mengucapkan kalimat syahadat.
c.    Agama Islam tidak mengenal kasta, sehingga semua oaring boleh untuk memeluk agama Islam.
d.    Upacara-upacara keagamaan bersifat sedehana.
e.    Islam disebarkan secara damai lewat pendekatan budaya.
f.    Jatuhnya Kerajaan Majapahit dna Sriwijaya menyebabkan kerajaan Islam berkembang pesat.

5.    Saluran Penyebaran Islam di Indonesia
a.    Proses hubungan perdagangan yang dilakukan antara pedagang lokal dengan para pedagang asing.
b.    Perkawinan yang dilakukan para pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk asli Indonesia, sehingga dapat tercipta akulturasi budaya.
c.    Dakwah, yaitu melakukan ceramah di tempat-tempat ramai seperti di pasar dan masjid.
d.    Mendirikan pondok pesantren yang mengajarkan agama Islami.
e.    Pengobatan secara Islami dengan menggunakan doa-doa Islami.
f.    Kesenian yaitu penyebaran agama Islam dengan menggunakna sarana wayang kulit, amsuk rebana, dan syair sebagai media penyebarannya.

6.    Pengaruh Agama Islam di Indonesia
a.    Bidnag Perintahan
Ciri-ciri kerajaan yang bercorak Islam antara lain :
1)    Raja bergelar Sunan atau Sultan yang berperan sebagai kepala pemerintahan dan pimpinan agama.
2)    Menggunakan ajaran agama Islam berupa Al-quran dan Hadits sebagai dasar pemerintahan.
3)    Menggunakan sistem dengan menggunakan doa-doa Islam.
4)    Kerajaan berfungsi sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan pengembangan agama.
b.    Bidang Sosial
Masyarakat dapat dibedakan menajdi tiga kelompok yaitu :
1)    Raja dan Bangsawan
Raja dan bangsawan merupakan kelompok masyarakat atas yang disebut kelompok elite yang memegang kekuasaan dalam pemerintahan.
2)    Pemuka Agama
Pemuka agama merupakan kelompok masyarakat menengah yang disebut kyai yang memiliki peranan sebagai pemuka agama dna pemimpin upacara-upacara keagamaan
3)    Wong Cilik (Kawula)
Wong cilik (kawula) merupakan kelompok masyarakat bawah yang merupakan mayoritas masyarakat yang diperintah.
c.    Bidang Ekonomi
Kota-kota pelabuhan di Indonesia yang berfungsi sebagai tempat transit atau peristirahatan dapat berkembang menjadi pusat perdagangan dengan menggunakan alat tukar uang.
d.    Bidang Budaya
1)    Seni arsitektur berupa masjid, makan, menara, keratin, dan nisan.
2)    Bahasa dan tulisan Arab.
3)    Pakaian berjilbab dan baju koko
4)    Tulisan dari bahasa Arab.
5)    Upacara-upacara keagamaan.

7.    Hasil Akulturasi Budaya Islam dengan Budaya Indonesia
a.    Seni Bangunan
1)    Masjid
Memiliki ciri-ciri yaitu :
a)    Atap yang merupakan segitiga bertumpang yang berjumlah 3 atau 5 yang pada puncaknya dilengkapi dengan mustoko.
b)    Menara yang merupakan kesatuan bangunan masjid Islam yang menjadi tambahan. Menara ini berfungsi sebagai tempat adzan.
c)    Letak masjid selalu berdekatan denag alun-alun dan istana.
d)    Memiliki denah berbentuk bujur sangkar ditambah dengan lantai yang berbentuk punden berundak dan dilengkapi serambi di depan maupun di samping.
Contoh masjid yang merupakan hasil akumulasi budaya Islam dengan budaya setempat adalah :
a)    Masjid Demak.
b)    Masjid Agung Cirebon.
c)    Masjid Agung Banten.
2)    Makam
Bangunan makam ini dilengkapi dengan kijing dan cungkup atau kubah yang bertujuan untuk menghormati roh-roh orang yang dikuburkan. Komlpeks bangunan makam selalu menjadi satu dengan masjid serta dikelilingi oleh tembok dan memiliki gapura.
Contoh makam-makam kuno antara lain :
a)    Makam Sendang Duwur.
b)    Makam Malikul Saleh.
c)    Cungkup makam Putri Suweri di Leran.
d)    Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim.

b.    Aksara dan Seni Rupa
1)    Seni Kaligrafi
Penulisan huruf Arab dalam seni kaligrafi dipandukan dengan seni Jawa sehingga huruf Arab dipadukan dengan huruf Jawa Kuno. Seni kaligrafi digunakan sebagai hiasan pada nisan makam, dinding rumah, pintu, keramik, ukuran Jepara.
2)    Seni Sastra
Seni Sastra Islam di Jawa yang muncul antara lain berupa hikayat, dongeng, dna babad yang merupakan ceritera rakyat yang berisi persebaran agama Islam.
Di samping itu, juga muncul kitab-kitab seperti :
a)    Kitab Primbon yang berisi ramalan-ramalan dan penetuan hari baik berdasarkan peruntungan kalender Jawa.
b)    Kitab Suluk yang berisi ajaran-ajaran agama Islam, contoh Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.
c)    Syair yang berisi untaian kata-kata indah yang memiliki makna tentang ajaran Islam, contohnya Syair Perahu dan SI Burng Pinjai.


c.    Filsafat dan Ajaran Islam
1)    Tasawuf yang berisi ajaran dan aliran agama Islam.
2)    Qalam adalah ajaran pokok agama Islam yang berisi pelajaran sekitar keesaan Tuhan yang menjadi dasar kepercayaan (imam) mutlak bagi uamt Islam.
3)    Fikih (Fiqh) adalah bagian pokok agama Islam yang mengatur kehidupan masyarakat Islam baik secara lahir maupun batin.

d.    Sistem Penanggalan atau Kalender
Adanya system penganggalan komriah (Islam) dengan perhitungan Jawa sehingga sering disebut kalender Islam Kejawen.

e.    Seni Pertunjukan
1)    Permainan debus merupakan suatu jenis permainan yang disertai acrobat yang berbahaya seperti menusuk tubuh tetapi tidak terluka.
2)    Tari Seudati merupakan tarian khas Aceh. Ciri khas terian ini adalah diiringi lagu tertentu yang berupa salawat Nabi Muhammad SAW…
3)    Seni gamelan merupakan pertunjukan music yang dilakukan untuk mengiringi upacara-upacara keagaman, seprerti Sekaten dan Grebeg Maulud.

D.    Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
1.    Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerjaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Sumatra. Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malik AL Saleh dan mengalami kejayaan. Hal ini dibuktikan KErajaan Samudera Pasai mampu memperluas wialyahnya dan mejalani hubungan perdagnagan dengan Arab. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik Al Tahir, ada kunjungan Ibnu Battutah yang mengadakan perjalanan India-Cina (kembali tahun 1345). Peranan Kerajaan Samudera Pasai dalam persebaran agama Islam yaitu :
a.    Menajdi pusat studi Islam di Asia sehingga banyak orang-orang asing yang menetap di Samudra Pasai.
b.    Penyebaran agama Islam melalui perluasan penagruh politik. Hal ini dibuktikan dengan berhasil merintis munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Samudra Pasai menggunakan Sultan Malaka sebabagai jalur perdagangan laut yang meghubungkan daerah Pasai dengan Arab, India, dan Cina. Sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan besar, Samudra Pasai memiliki sebagai :
a.    Tempat menambah perbekalan.
b.    Tempat mengurus masalah perkapalan.
c.    Tempat mengumpulkan komoditas dagang yang akan dikirm ke luar.
d.    Tempat menyimpan barang yang akan diantar ke daerah lain.
Adanya perpecahan di dalam kerajaan telah melahirkan kemunduran politik dan perdagangan. Terlebih lagi, munculnya Kerajaan Malaka yang letakanya lebih strategis.

2.    Kerajan Aceh
Kerajaan Aceh merupakan kelanjutan dari Kerjaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Sultan Ibrahim. Kerjaan Aceh mengalami masa kejayaan pada masa kejayan pda masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang berhasil menaklukkan daerah-daerah di sekitar Aceh sekaligus mengislamkan daerah tersebut dalam usahanya untuk memperluas wialayah ekkuasaan Sultan Iskandar Muda bekerja smaa denagn Sultan Turki untuk memperkuat pasukannya.
Kerajaan Aceh mengembangkan diri dan dapat mempersatukan beberapa daerah di Aceh, yaitu Daya, Pedir, Lingga, Perak, Tamiang, Samudera Pasai, dan Lamuri, di bawah kekuasaan Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Bebrapa factor yang mendorong berkembangnya Kerajaan Aceh adalah :
a.    Letaknya strategis di jalur perdagangan.
b.    Pelabuhan Olele memiliki syarat yang baik sebagai pelabuhan.
c.    Pedalaman Aceh menghasilkan lada yang melimpah.
d.    Aceh makin ramai dan berperan penting setelah Malaka dikuasai Portugis.
Sultan Ali Mughayat Syah adalah raja pertama Kerajaan Aceh. Setelah Sultan Ali Mughayat Syah wafat, pemerintah beralih kepada putranya yang bergelar Sultan Salahuddin. Selama menduduki takhta, ia tidak memperdulikan pemerintah kerajaannya. Keadaaan kerajaan mulai goyang dan menaglami kemerosotan yang tajam.
Kerajaan Aceh mengalami kejayaan pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Corak pemerintahannya terdiri atas,
a.    Pemerintahan sipil oleh golongan bangsawan (teuku)
b.    Pemerintahan agama oleh golongan ulama (tengku).
Pengganti Sultan Iskandar Muda adalah Sultan Iskandar Thani. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Thani, kerajaan Aceh mengalami kemunduran disebabkan oleh,
a.    Timbulnya pertikaian antara bangsawan dan ulama.
b.    Banyak daerah yang melepaskan diri dari Kerajaan Aceh.
c.    Pada tahun (1641) muncul kekuatan Belanda di Selat Malaka.
3.    Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah. Letak Kerajaan Demak berada di tepi pantai utara Jawa.
Peranan Kerajaan Demak dalam persebaran agama Islam adalah :
a.    Menjadi pusat persebaran agama Islam di Jawa yang dilakukan oleh para wali.
b.    Mengadakan perluasan wilayah di daerah-daerah sekitar pesisir pantai utara Jawa kemudian diislamkan melalui pendekatan politik, social dan budaya.
Beberapa raja Demak antara lain :
a.    Raden Patah ( 1475-1518 )
b.    Pati Unus ( 1518-1521 )
c.    Sultan Trenggono ( 1521-1546)
Masa pemerintahan Sultan Trenggono merupakan puncak persebaran Islam yang dilakukan di seluruh wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Cirebon, Sunda Kelapa, dan Banten. Ajaran agama dapat berkembang pesat di Jawa pada saat Kerajaan Demak berkuasa yang didukung oleh para wali atau sunan.
Selanjutnya pusat pemerintahan Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang. Alasan pemindahan itu antara lain,
a.    Keraton demak mengalami kehancuran total akibat perang saudara.
b.    Mendekati daerah yang subur.
c.    Menjauhi musuh-musuh politik yang ada disekitar Demak.
d.    Mendekati daerah pendukungnya.
Beberapa akibat runruhnya Kerajaan Demak adalah,
a.    Tidak adanya kerajaan maritime yang mampu menuasai perdagangan nasional dan menghadapi bangsa asing.
b.    Pindahnya pusat kekuasaan ke pedalaman yang memunculkan kembali kerajaan agraris di Jawa Tengah.
4.    Kerajaan Banten
Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam yang berada di Jawa Barat yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Raja pertama yang memerintah adalah Sultan Hasanudin yang berhasil memperluas pengaruh agama Islam di Banten.
Kerajaan Banten mampu berkembang pesat, antara lain karena didukung oleh fakta,
a.    Banten mempunyai komoditas ekspor yang penting, misalnya lada, sehingga menjadi daya tarik bagi pedagang asing.
b.    Islamisasi di Banten sebagai pusat politik Kerajaan Banten.
c.    Banten merupakan pelabuhan penting di Selat Sunda.
d.    Pelabuhan Banten memenuhi syarat sebagai pelabuhan yang baik.
Persebaran agama Islam dapat berkembang pesat sesame pemerintahan Panembahan Yusuf dan Maulana Muhamad. Panembahan Yusuf memelopori penyebaran agama Islam di Jawa Barat sedangkan Maulana Muhammad memelopori penyebaran Islam di bagian Selatan Sumatra.
Persebaran agama Islam yang dilakukan Kerajaan Banten menggunakan pendekatan politik dan ekonomi. Untuk pendekatan politik, dilakukan dengan cara memengaruhi para pedagang yang berdagang di Banten untuk memeluk agama Islam, sebab Banten merupakan kota pelabuhan yang penting. Disamping Banten, pelabuhan lainnya adalah Jayakarta.
Kerajaan banten mengalami kemunduran sejalan dengan masuknya VOC melalui Perjanjian Banten, dimana Banten kehilangan peranan sebagai pelabuhan yang bebas.
5.    Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam ini tidak ada hubungannya dengan Kerajaan Mataram zaman Hindu-Buddha. Kebetulan saja nama yang sama dipakai. Mungkin juga pemakaian nama ini ada hubungannya dengan upaya mengagungkan kembali kebesaran masa lalu.
Kerajaan Mataram Islam merupakan kelanjutan dari kekuasaan Demak, yang didirikan oleh Sutowijoyo yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alogo Saidin Panotogomo (kepala tentara dan pengaturan agama). Panembahan Senopati bercita-cita menjadikan Mataram sebagai pusat budaya Jawa dan agama Islam. Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, cara yang digunakan dengan melakukan ekpansi wilayah kekuasaan di seluruh Pulau Jawa, kecuali daerah Banten, Blambangan, dna Batavia yang belum dpaat dikuasai.
Pusat Kerajaan Mataram terletak di Yogyakarta. Raja-raja Mataram Islam antara lain :
a.    Panembahana Senopati (1586-1601).
b.    Mas Jolang (1601-1613).
Dalam usahanya mempersatukan kerjaaa-kerajaan Islam di pantai untuk memperkuat kedudukan politik dan ekonomi Mataram, Mas Jolang gugur dalam pertempuran di Krapyak sehingga dikenal dengan sebutan Panembahan Seda Agung.
c.    Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645).
Raja terbesar di Mataram Islam adalah Sultan Agung.
 Kerajaan Mataram mengalami masa kejayaannya pada masa pe-merintahaan Sultan Agung. Hal itu dapat dilihat dari kemajuan sector pertanian. Keagmaan dapat berkembang pesat serta dapat mengatur pemerintahan dengan baik. Sultan Agung juga memelopori pembuatan kalender Jawa yang merupakan pengabungan anatara kalender Saka dengan kalender Hijrah.
Sepeninggal Sultan Agung, Mataram Islam mengalai kemunduran. Hal ini disebabkan oelh perang saudara dan beberapa pemberontakan seperti :
a.    Pemberontakan Trunojoyo (1674-1679).
b.    Pemberontakan Untung Suropati (1681-1706).
c.    Perang perebutan mahkota I (1704-1708).
d.    Perang perebutan mahkota II (1719-1724).
e.    Perang perebutan mahkota III (1747-1755).
Perang Perang perebutan mahkota III diakhiri denagn Perjanjian Giyanti (1755) dan Perjanjian Salatiga (1757) yang membagi wilayah Mataram menjadi empat bagian.

6.    Kerjaaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Sunan Gunung Jati. Pada masa pemerintahan Fatahillah, Cirebon dapat berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari perluasan wilayah yang berhasil dilakukan oleh Fatahillah, persebaran agama Islam berkembang pesat dan Cirebon mampu menjadi pusat perdagangan dan menjalin hubungan perdagangan dengan Cina. Wafatnya Fatahillah diganti oleh Panembahan Ratu. Cirebon berhasil dikuasai VOC dan wilayahnya dibagi menjadi tiga yaitu Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan yaitu pada tahun 1681.

7.    Kerajaan Gowa Tallo atau Kerajaan Makassar
Kerajaan Gowa Tallo terletak di wilayah Makassar yang didirikan oleh Sultan Alaudin dan Sultan Abdullah, yang berhasil menyebarkan pengaruh kekuasaan Kerajaan Gowa Tallo dan menyebarkan agama Islam di daerah Bima, Sumbawa, Manado, Gorontalo dan Tomini. Kerajaan Gowa Tallo mengalami masa kejayaannya pada masa pemerintah Sultan Hasanudin yang berhasil memperkuat kekuasaan Gowa Tallo.
Makassar berkembang pesat dan menjadi pusat perdagangan di Indonesia Timur. Hal ini disebabkan :
a.    Makassar memiliki syarat yang baik untuk pelabuhan.
b.    Letaknya strategis untuk perdagangan
c.    Perpindahan jalur perdagangan setelah Malaka dikuasai Portugis.
d.    Melemahnya perdagangan di pantai utara Jawa akibat politik Sultan Agung yang bersifat agraris.
Akan tetapi, kedatangan VOC di Makasar menyebabkan Kerajaan Gowa Tallo berhasil dikuasai oleh Belanda. Kemunduran Makassar diawali dengan perang Makassar yang diakhiri dengan kekalahan di pihak Makassar, kemudian dilakukan Perjanjian Bongaya.

8.    Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore berada di Maluku yang berhasil menyebarkan pengaruh agama Islam melalui pendekatan politik dengan perluasan wilayah dan pendekatan ekonomi melalui hubungan perdagangan. Raja yang memerintah adalah Sultan Zainal Abidin. Kegiatan penyebaran agama Islam oleh Ternate dan Tidore ditunjang oleh kedudukannya sebagai penghasil dan pusat perdagangan rempah-rempah. Banyak pedagang muslim yang tertarik untuk menjalin hubungan perdagangan sekaligus mengenalkan ajaran  agama Islam.
Ramainya perdagangan rempah-rempah di Maluku mendorong munculnya persekutuan dagang yaitu :
a.    Uli lima (persekutuan dagang lima) yang dipimpin Kerajaan Ternate
b.    Uli siwa (persekutuan dagang Sembilan) yang dipimpin Kerajaan Tidore

9.    Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar didirikan oleh Raden Samudra. Setelah masuk Islam, ia dinobatkan menjadi Sultan Banjar dengan gelar Sultan Suryanullah. Kerajaan Banjar memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan, sebab dipengaruhi oleh letaknya di dekat sungai, sehingga banyak para pedagang dari luar Kalimantan yang berdagang rempah-rempah yang menyebabkan persebaran agama Islam lebih lancar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons