a. Kegiatan Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan Per Lafal
c. Terjemahan Lengkap
Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Q.S. Aż-Żāriyāt : 56)
d. Penerapan Ilmu Tajwid
e. Inti Sari
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt tidaklah menjadikan jin dan manusia, melainkan untuk menyembah-Nya. Jin dan manusia dijadikan Allah swt untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya. Hal itu diwujudkan dengna menaati semua peraturan Allah swt serta menerima segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga menguatkan perintah kepada manusia untuk selalu berzikir dan beribadah kepada Allah swt.
4. Surat Al-An‘ām Ayat 162 – 163
a. Kegiatan Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan Per Lafal
c. Terjemahan Lengkap
Katakanlah, “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikia itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama – tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (Q.S Al- An‘ām : 162 – 163)
d. Penerapan Ilmu Tajwid
Dalam ayat tersebut, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya mengatakan bahwa salatnya, ibadahnya, hidupnya, dan matinya adalah semata – mata untuk Tuhan semesta alam. Selain itu, dua ayat ini juga mengandung ajaran Allah swt kepada Nabi Muhammad saw yang harus disampaikan kepada umatnya. Ajaran itu berisi cara hidup seorang muslim di dunia ini. Semua amal ibadah harus dilaksanakan dengan tekun, ikhlas, tanpa pamrih, dan sepenuh hati karena Allah swt.
Seorang muslim harus yakin kepada kodrat dan iradat Allah swt. Hal itu disebabkan Allah swt adalah zat yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh karena itu, seorang muslim tidak perlu takut mati dalam berjihad di jalan Allah swt. Seorang muslim juga tidak boleh takut kehilangan kedudukannya dalam menyampaikan dakwah Islam.
5. Surat Al-Bayyinah Ayat 5
a. Kegiatan Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan Per Lafal
c. Terjemahan Lengkap
Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memeurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan slaat dan menunaikan zakat dan yang demikia itulah agama yang lurus. (Q.S Al-Bayyinah : 5)
d. Penerapan Ilmu Tajwid
Dalam ayat tersebut Allah swt menegaskan bahwa manuisa tidak diperintah, kecuali untuk beribadah kepada allah swt. Perintah yang ditujukan kepada manusia adalah untuk memberikan jalan kepada manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapai hal itu, manusia harus berbakti kepada Allah swt dengan melaksanakan ibadah secara ikhlas lahir dan batin. Hal itu dilakukan dengan cara menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah swt.
Ikhlas adalah melakukan ibadah dengan tulus hati dan semata – mata mengharap rida Allah swt. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut mukhlis.
Apabila dalam beribadah ada motif selain karena Allah swt semata, ibadah tersebut akan diwarnai oleh sikap ria, sumah, sombong, angkuh, dan ujub.
Beberapa keutamaan sikap ikhlas adalah sebagai berikut :
1) Ikhlas merupakan syarat mutlak diterima atau tidaknya suatu ibadah.
2) Orang yang ikhlas akan senantiasa menjalankan ibadah dengan semangat, aik dilihat orang maupun tidak. Hal itu disebabkan ia beribadah bukan untuk mengharap pujian dan sanjungan orang lain.
3) Orang yang ikhlas akan senantiasa sabar, tabah, teguh pendirian, dna tidak kecil hati. Ia akan tetap melakukan kebaikan walaupun banyak orang yang mencemooh dan mencelanya.
4) Orang yang ikhlas tidak akan sombong pada saat mendapat pujian dan sangjungan dari orang lain.
5) Keikhlasan akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati serta menjauhkan diri dari godaan iblis. Iblis tidak akan mampu menggoda dan menyesatkan orang yang ikhlas.
B. Pengayaan Materi tentang Ilmu Tajwid
Pengayaan materi tentang ilmu tajwid dalam bab ini akan membahas masalah makhraj huruf hijaiah. Pembahasan materi tersebut selengkapnya dikemukakan dalam uraian berikut ini.
1. Makhraj
Makhraj ialah tempat keluarnya bunyi huruf – huruf Arab pada lisan atau mulut manusia. Masing – masing huruf mempunyai makhraj atau tempat keluarnya masing – masing. Dalam ilmu tajwid, makhraj ada lima macam. Lima macam makhraj tersebut adalah sebagai berikut.
Kelima makhraj tersebut kemudian dirinci lagi menjadi tujuh belas makhraj. Tujuh belas makhraj tersebut adalah sebagai berikut :
2. Qalqalah
Qalqalah adalah membunyikan huruf mati dengan suara memantul dari makhraj hurufnya. Huruf qalqalah ada lima. Kelima huruf qalqalah tersebut dalah sebagai berikut :
1.
Bacaan qalqalah ada dua macam. Dua macam bacaan qalqalah tersebut adalah qalqalah sugra dan qalqalah kubra.
a. Qalqalah sugra ialah jika huruf qalqalah mendapat harakat sukun ditengah suku kata. Pantualn dari qalqalah sugra itu tidak terlalu sangat atau hanya sedikit.
b. Qalqalah kubra ialah jika huruf qalqalah mendapatkan harakat sukun di akhir kata atau karena wakaf (berhenti). Pantulan qalqalah kubra lebih besar daripada qalqalah sugra, terutama jika berada sesudah huruf mad dan lebih besar lagi apabila huruf qalqalah bertasydid.
3. Gunnah
Gunnah adalah membaca dengan dengung karena tasydid. Hurufnya ada dua, yaitu mim dan nun. Contoh :
C. Pengayaan Materi tentang Ilmu Al-Qur’an
Pengayaan materi tentang ilmu Al-Qur’an dalam bab ini akan membahas kedudukan dan kandungan Al-Qur’an. Pembahasan selengkapnya akan dikemukakan dalam uraian berikut ini.
1. Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat manusia. Hal itu dikarenakan isi Al-Qur’an telah mengandung kesempurnaan tentang :
a. pokok – pokok akidah;
b. petunjuk – petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan dua dan akhirat;
c. pembenaran terhadap kitab – kitab terdahulu;
d. penghapusan syariat – syariat sebelumnya.
Al-Qur’an merupakan koreksi terhadap kesalahan kitab – kitab yang terdahulu. Kesalahan kitab – kitab tersebut disebabkan oleh tercampurnya isi kitab tersebut dengan karangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
2. Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an mencakup semua aspek kehidupan umat manusia, baik di dunia maupun akhirat.
Aspek – aspek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Akidah
Akidah ialah kepercayaan atau keimanan. Rukun iman meliputi enam hal, yaitu iman kepada Allah swt, iman kepada para malaikat, iman kepada kitab – kitab Allah swt, iman kepada para rasul, iman kepada hari akhir, dan iman kepada kada dan kadar. Akidah menjadi garis pemisah yang jelas antra iman dan kafir.
b. Akhlak
Al-Qur’an mengajarkan kepada umat Islam agar senantiasa berhias dengan akhlakul mahmudah atau akhlak yang utama serta menjauhi akhlakul mazmumah atau akhlak yang tercela.
c. Kisah – kisah
Al-Qur’an memuat banyak kisah. Kisah – kisah tersebut tentu bukan sekadar cerita tanpa tujuan, tetapi untuk dijadikan pelajaran.
d. Wa‘du dan
Wa‘du adalah janji baik yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang beriman dan beramal saleh. Slaah satu contoh janji baik tersebut adalah Surat An-Nūr Ayat 55. Adapun adalah ancaman atau janji buruh yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang tidak beriman dan durhaka. Salah satu contoh janji buruk tersebut adalah Surat An-Nahl Ayat 112.
e. dan
adalah gambaran yang menyenangkan yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang beriman. Contohnya adalah gambaran kehidpan orang – orang yang tinggal di surga, seperti yang terdapat dalam surat Al-Gāsyiyah Ayat 8 – 16.
Adapun adalah gambaran yang menakutkan yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang tidak beriman dan durhaka. Contohnya adalah gambaran kehidupan orang – orang yang tinggal di neraka, seperti yang terdapat dalam surat Al-Gasyiyah Ayat 2 – 7.
f. Hukum Amaliah
Hukum amaliah adalah hukum yang menyangkut hubungan lahiriah antara manusia dan Allah swt antara manusia dan sesamanya, serta antra manusia dan alam sekitarnya. Hukum amaliah mencakup hukum ibadah, hukum manakahat, hukum mawaris, hukum muamalah, hukum jinayah, serta hukum perang dan damai.
A. Asal Usul Manusia dan Tugasnya
1. Surat Al-Mu’min Ayat 67
a. Allah swt, menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Tanah menyediakan unsur – unsur yang dibutuhkan tumbuhan untuk hidup. Binatang kemudian memakan tumbuhan itu. Dari hewan dan tumbuhan itulah manusia mendaptakan makannya. Dari sari pati makanan yang dikonsumsi manusia itu, Allah swt menciptakan sel sperma yang menjadi cikal bakal manusia yang baru.
b. Manusia akan mengalami tiga masa, yaitu masa kanak – kanak, masa dewasa, dan masa tua. Manusia akan sampai kepada kematiannya pada salah satu di antara ketiga masa tersebut.
2. Surat Al-Baqarah Ayat 30
a. Allah swt memberi tahu para malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Kemudian, malaikat bertanya mengapa Allah swt menciptakan manusia dan menugaskannya sebagai khalifah di muka bumi, padahal manusia adalah makhluk yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Namun, Allah swt menjelaskan bahwa Dia mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh para malaikat.
b. Khalifah di muka bumi adalah kedudukan manusia sebagai wakil Allah swt. Sebagi khalifah, manuisa bertugas menjalankan perintah-Nya untuk memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala yang ada padanya.
3. Surat Aż-Żāriyāt Ayat 56
a. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt tidaklah menjadikan jin dan manuisa melainkan untuk mengenal-Nya dan supaya menyembah-Nya.
b. Allah swt menjadikan jin dan manusia supaya tunduk dan mernedahkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, semua makhluk, baik jin maupun manusia, wajib tunduk kepada peraturan Allah swt, merendahkan driri terhadap kehendak-Nya, serta menerima segala takdir-Nya.
4. Surat Al-An‘ām Ayat 162 – 163
a. Ayat ini memmerintahkan manusia untuk menyatakan bahwa salat, ibadah, hidup, dan matinya adalah semata – mata untuk Allah swt, Tuhan semesta alam.
b. Kedua ayat tersebut menjelaskan bagaimana seharusnya manusia hidup di alam ini. Semua ibadah harus dilaksanakan dengan tekun, sepenuh hati, ikhlas, dna tanpa pamrih, karena Allah swt.
5. Surat Al-Bayyinah Ayat 5
a. Allah swt menjelaskan dalam ayat tersebut bahwa manusia tidak diperintah, kecuali untuk beribadah kepada-Nya.
b. Semua perintah Allah swt yang ditujukan kepada manusia adalah untuk kebaikan mereka, demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Peintah itu adalah ikhlas lahir dna batin serta menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah swt.
c. Ikhlas adalah beramal dengan tulus hati dan semata – mata mengharap rida Allah swt. Orang yang mempunyai sifat ikhlas dikenal dengan sebutan mukhlis.
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling benar !
1. Menurut Q.S. Al-Mi’min Ayat 67, manusia diciptakan Allah swt dari ….
a. tanah d. sel telur
b. spermatozoa e. segumpal darah
c. segumpal daging
2. Selain Q.S. Al-Mu’min Ayat 67, surat lainyang menjelaskan proses kejadian manusia adalah Surat ….
a. Al-Baqarah Ayat 30 d. Al-An‘ām Ayat 162 – 163
b. Al-Mu’min Ayat 12 – 14 e. Al-Bayyinah Ayat 5
c. Aż-Żāriyāt Ayat 56
3. Allah swt menjadikan manusia sebagai wakil-Nya di bumi. Manusia bertugas mengelola bumi untuk kemakmurannya. Istilah ini dikenal dengan nama ….
a. khalafah d. wahyullah
b. khalifah e. insan kamil
c. wakilullah
4. Malaikat menyatkan bahwa setelah ditempatkan di bumi, manusia akan ….
a. selalu bertasbih kepada-Nya d. selalu beribadah
b. selalu menyucikan-Nya e. membuat kerusakan dan mengalirkan darah
c. selalu berbuat baik
5.
Potongan ayat tersebut menjelaskan bahwa ….
a. sesungguhnya Allah Maha Menguasai segala sesuatu
b. sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu ketahui
c. sesungguhnya Allah lebih tahu apa yang tidak kamu ketahui
d. sesungguhnya Allah Mahaadil dan Mahabijaksana
e. sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat
6. Menurut Q.S. Aż-Żāriyāt Ayat 56, tujuan Allah swt menciptakan jin dan manusia adalah ….
a. untuk menunjukkan kekuasaan-Nya d. untuk meramaikan alam ini
b. untuk beribadah kepada-Nya e. untuk saling menolong
c. untuk memperbanyak keturunan
7.
Kalimat yang bergaris bawah pada ayat tersebut mempunyai arti ….
a. tidak Aku ciptakan d. jin
b. kecuali e. manusia
c. untuk beribadah kepada-Ku
8. Berikut ini yang bukan termasuk kandungan Q.S Al-An‘ām Ayat 162 – 163 adalah ….
a. sesungguhnya salatku adalah milik Allah d. sesungguhnya hidupku adalah milik Allah
b. sesungguhnya musibahku adalah milik Allah e. sesungguhnya matiku adalah milik Allah
c. sesungguhnya ibadahku adalah milik Allah
9.
Potongan ayat tersebut mempunyai hukum bacaan ….
a. mad d. idgām bigunnah
b. gunnah e. idgām bilāgunnah
c. izhār
10. Menurut Q.S. l-Bayyinah ayat 5, Allah swt tidak memerintahkan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Nya dengan ….
a. khusyuk d. tekun
b. sungguh – sungguh e. serius
c. ikhlas
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat !
1. Kemukakan tahapan kejadian manusia menurut Q.S. Al-Mu’minūn Ayat 12 – 13 !
2. Mengapa para malaikat mempertanyakan rencana Allah swt menjadikan manusia sebagai khalifah ?
3. Apa yang dimaksud dengan “sebagai khalifah”?
4. Kemukakan kandungan dari Q.S. Aż-Żāriyāt Ayat 56 !
5. Deskripsikan orang yang senantiasa bersikap ikhlas dalam hidup ini !
1. Diskusikan proses kejadian manusia menurut Al-Qur’an dan menurut ilmu biologi !
2. Diskusikan apakah benar kekhawatiran para malaikat bahwa manusia kana melakukan kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi menjadi kenyataan !
3. Diskusikan mengapa manusia harus ikhlas dalam beribadah kepada Allah swt ! Terangkan pada sebab dan akibatnya !
4. Bacalah Q.S Al-An‘ām Ayat 162 – 163, kemudian hafalkan dan hayati kandungannya !
5. Carilah hukum bacaan yang kamu ketahui dari Q.S Aż-Żāriyāt Ayat 56 dan Q.S Al-Bayyinah Ayat 5 beserta alasannya dengan menggunakan format berikut !
Hikmah
Sesungguhnya orang pandai itu adalah orang yang pandai dari sisi perbuatannya. Bukanlah kepandaian itu diukur dengan kepandaian kata dan bicaranya.
b. Mengartikan Per Lafal
Lafal | Arti |
dan tidak Aku ciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku |
Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Q.S. Aż-Żāriyāt : 56)
d. Penerapan Ilmu Tajwid
Lafal | Hukum Bacaan | Alasan |
mad qalqalah izhār ikhfā’ | Huruf mad alif berada setealh fathah Huruf qaf dalam keadaan sukun Alif lam bertemu huruf jim Nun mati bertemu sin |
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt tidaklah menjadikan jin dan manusia, melainkan untuk menyembah-Nya. Jin dan manusia dijadikan Allah swt untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya. Hal itu diwujudkan dengna menaati semua peraturan Allah swt serta menerima segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga menguatkan perintah kepada manusia untuk selalu berzikir dan beribadah kepada Allah swt.
4. Surat Al-An‘ām Ayat 162 – 163
a. Kegiatan Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan Per Lafal
Lafal | Arti |
katakanlah sesungguhnya salatku ibadahku hidupku matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam tidak ada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku orang yang pertama menyerahkan diri |
Katakanlah, “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikia itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama – tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (Q.S Al- An‘ām : 162 – 163)
d. Penerapan Ilmu Tajwid
Dalam ayat tersebut, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya mengatakan bahwa salatnya, ibadahnya, hidupnya, dan matinya adalah semata – mata untuk Tuhan semesta alam. Selain itu, dua ayat ini juga mengandung ajaran Allah swt kepada Nabi Muhammad saw yang harus disampaikan kepada umatnya. Ajaran itu berisi cara hidup seorang muslim di dunia ini. Semua amal ibadah harus dilaksanakan dengan tekun, ikhlas, tanpa pamrih, dan sepenuh hati karena Allah swt.
Seorang muslim harus yakin kepada kodrat dan iradat Allah swt. Hal itu disebabkan Allah swt adalah zat yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh karena itu, seorang muslim tidak perlu takut mati dalam berjihad di jalan Allah swt. Seorang muslim juga tidak boleh takut kehilangan kedudukannya dalam menyampaikan dakwah Islam.
5. Surat Al-Bayyinah Ayat 5
a. Kegiatan Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan Per Lafal
Lafal | Arti |
dan tidak mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus |
Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memeurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan slaat dan menunaikan zakat dan yang demikia itulah agama yang lurus. (Q.S Al-Bayyinah : 5)
d. Penerapan Ilmu Tajwid
Dalam ayat tersebut Allah swt menegaskan bahwa manuisa tidak diperintah, kecuali untuk beribadah kepada allah swt. Perintah yang ditujukan kepada manusia adalah untuk memberikan jalan kepada manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapai hal itu, manusia harus berbakti kepada Allah swt dengan melaksanakan ibadah secara ikhlas lahir dan batin. Hal itu dilakukan dengan cara menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah swt.
Ikhlas adalah melakukan ibadah dengan tulus hati dan semata – mata mengharap rida Allah swt. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut mukhlis.
Apabila dalam beribadah ada motif selain karena Allah swt semata, ibadah tersebut akan diwarnai oleh sikap ria, sumah, sombong, angkuh, dan ujub.
Beberapa keutamaan sikap ikhlas adalah sebagai berikut :
1) Ikhlas merupakan syarat mutlak diterima atau tidaknya suatu ibadah.
2) Orang yang ikhlas akan senantiasa menjalankan ibadah dengan semangat, aik dilihat orang maupun tidak. Hal itu disebabkan ia beribadah bukan untuk mengharap pujian dan sanjungan orang lain.
3) Orang yang ikhlas akan senantiasa sabar, tabah, teguh pendirian, dna tidak kecil hati. Ia akan tetap melakukan kebaikan walaupun banyak orang yang mencemooh dan mencelanya.
4) Orang yang ikhlas tidak akan sombong pada saat mendapat pujian dan sangjungan dari orang lain.
5) Keikhlasan akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati serta menjauhkan diri dari godaan iblis. Iblis tidak akan mampu menggoda dan menyesatkan orang yang ikhlas.
B. Pengayaan Materi tentang Ilmu Tajwid
Pengayaan materi tentang ilmu tajwid dalam bab ini akan membahas masalah makhraj huruf hijaiah. Pembahasan materi tersebut selengkapnya dikemukakan dalam uraian berikut ini.
1. Makhraj
Makhraj ialah tempat keluarnya bunyi huruf – huruf Arab pada lisan atau mulut manusia. Masing – masing huruf mempunyai makhraj atau tempat keluarnya masing – masing. Dalam ilmu tajwid, makhraj ada lima macam. Lima macam makhraj tersebut adalah sebagai berikut.
No. | Makhraj | Arti |
1. 2. 3. 4. 5. | Lubang tenggorokan dan mulut Tenggorokan Lidah Kedua bibir Pangkal hidung |
No. | Makhraj | Huruf Hijaiah |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. | Rongga tenggorakan Pangkal tenggorokan Tengah tenggorokan Ujung tenggorokan Pangkal lidah dekat anak lidah dengan langit-langit yang lurus di atasnya Pangkal lidah dengan langit-langit yang lurus di atasnya, agak keluar sedikit dari makhraj qaf Lidah bagian tengah dengan langit-langit yang lurus di atasnya Salah satu tepi lidah dengan geraham atas Lidah bagian depan sebelah makhraj dad dengan gusi atas Ujung lidah dengan gusi atas agak keluar sedikit dari makhraj lam adalah makhraj nun yang bukan idgām atau ikhfā’ Ujung lidah agak ke dalam sedikit, lebih dalam daripada makhraj nun Ujung lidah dengan pangkal dua gigi yang atas Ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan gigi bawah, dan dekat dengan gigi atas Ujung lidah dengan ujung dua buah gigi yang atas Bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua buah gigi yang atas Kedua bibir atas dan bawah, untuk mim dan ba harus rapat, sedangkan wau agak merenggang Pangkal lidah | Huruf gunnah (dengung) |
Qalqalah adalah membunyikan huruf mati dengan suara memantul dari makhraj hurufnya. Huruf qalqalah ada lima. Kelima huruf qalqalah tersebut dalah sebagai berikut :
1.
Bacaan qalqalah ada dua macam. Dua macam bacaan qalqalah tersebut adalah qalqalah sugra dan qalqalah kubra.
a. Qalqalah sugra ialah jika huruf qalqalah mendapat harakat sukun ditengah suku kata. Pantualn dari qalqalah sugra itu tidak terlalu sangat atau hanya sedikit.
No. | Lafal | Sebab Terjadinya | Cara Membacanya |
1. 2. | Huruf qaf dalam keadaan sukun di tengah kalimat Huruf ta dalam keadaan sukun di tengah kalimat | Suara huruf qaf dipantulkan sedikit Suara huruf ta dipantulkan sedikit |
No. | Lafal | Sebab Terjadinya | Cara Membacanya |
1. 2. | Huruf qaf sukun di akhir kalimat / karena wakaf Huruf ba sukun karena wakaf dan sesudah mad | Suara huruf qaf dipantulkan agak kuat Suara huruf ba dipantulkan kuat |
Gunnah adalah membaca dengan dengung karena tasydid. Hurufnya ada dua, yaitu mim dan nun. Contoh :
No. | Lafal | Sebab Terjadinya | Cara Membacanya |
1. 2. | Huruf nun ditasydid Huruf mim ditasydid | Dibaca dengan dengung Deibaca dengan dengung |
Pengayaan materi tentang ilmu Al-Qur’an dalam bab ini akan membahas kedudukan dan kandungan Al-Qur’an. Pembahasan selengkapnya akan dikemukakan dalam uraian berikut ini.
1. Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat manusia. Hal itu dikarenakan isi Al-Qur’an telah mengandung kesempurnaan tentang :
a. pokok – pokok akidah;
b. petunjuk – petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan dua dan akhirat;
c. pembenaran terhadap kitab – kitab terdahulu;
d. penghapusan syariat – syariat sebelumnya.
Al-Qur’an merupakan koreksi terhadap kesalahan kitab – kitab yang terdahulu. Kesalahan kitab – kitab tersebut disebabkan oleh tercampurnya isi kitab tersebut dengan karangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
2. Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an mencakup semua aspek kehidupan umat manusia, baik di dunia maupun akhirat.
Aspek – aspek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Akidah
Akidah ialah kepercayaan atau keimanan. Rukun iman meliputi enam hal, yaitu iman kepada Allah swt, iman kepada para malaikat, iman kepada kitab – kitab Allah swt, iman kepada para rasul, iman kepada hari akhir, dan iman kepada kada dan kadar. Akidah menjadi garis pemisah yang jelas antra iman dan kafir.
b. Akhlak
Al-Qur’an mengajarkan kepada umat Islam agar senantiasa berhias dengan akhlakul mahmudah atau akhlak yang utama serta menjauhi akhlakul mazmumah atau akhlak yang tercela.
c. Kisah – kisah
Al-Qur’an memuat banyak kisah. Kisah – kisah tersebut tentu bukan sekadar cerita tanpa tujuan, tetapi untuk dijadikan pelajaran.
d. Wa‘du dan
Wa‘du adalah janji baik yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang beriman dan beramal saleh. Slaah satu contoh janji baik tersebut adalah Surat An-Nūr Ayat 55. Adapun adalah ancaman atau janji buruh yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang tidak beriman dan durhaka. Salah satu contoh janji buruk tersebut adalah Surat An-Nahl Ayat 112.
e. dan
adalah gambaran yang menyenangkan yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang beriman. Contohnya adalah gambaran kehidpan orang – orang yang tinggal di surga, seperti yang terdapat dalam surat Al-Gāsyiyah Ayat 8 – 16.
Adapun adalah gambaran yang menakutkan yang disampaikan Allah swt kepada orang – orang yang tidak beriman dan durhaka. Contohnya adalah gambaran kehidupan orang – orang yang tinggal di neraka, seperti yang terdapat dalam surat Al-Gasyiyah Ayat 2 – 7.
f. Hukum Amaliah
Hukum amaliah adalah hukum yang menyangkut hubungan lahiriah antara manusia dan Allah swt antara manusia dan sesamanya, serta antra manusia dan alam sekitarnya. Hukum amaliah mencakup hukum ibadah, hukum manakahat, hukum mawaris, hukum muamalah, hukum jinayah, serta hukum perang dan damai.
A. Asal Usul Manusia dan Tugasnya
1. Surat Al-Mu’min Ayat 67
a. Allah swt, menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Tanah menyediakan unsur – unsur yang dibutuhkan tumbuhan untuk hidup. Binatang kemudian memakan tumbuhan itu. Dari hewan dan tumbuhan itulah manusia mendaptakan makannya. Dari sari pati makanan yang dikonsumsi manusia itu, Allah swt menciptakan sel sperma yang menjadi cikal bakal manusia yang baru.
b. Manusia akan mengalami tiga masa, yaitu masa kanak – kanak, masa dewasa, dan masa tua. Manusia akan sampai kepada kematiannya pada salah satu di antara ketiga masa tersebut.
2. Surat Al-Baqarah Ayat 30
a. Allah swt memberi tahu para malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Kemudian, malaikat bertanya mengapa Allah swt menciptakan manusia dan menugaskannya sebagai khalifah di muka bumi, padahal manusia adalah makhluk yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Namun, Allah swt menjelaskan bahwa Dia mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh para malaikat.
b. Khalifah di muka bumi adalah kedudukan manusia sebagai wakil Allah swt. Sebagi khalifah, manuisa bertugas menjalankan perintah-Nya untuk memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala yang ada padanya.
3. Surat Aż-Żāriyāt Ayat 56
a. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt tidaklah menjadikan jin dan manuisa melainkan untuk mengenal-Nya dan supaya menyembah-Nya.
b. Allah swt menjadikan jin dan manusia supaya tunduk dan mernedahkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, semua makhluk, baik jin maupun manusia, wajib tunduk kepada peraturan Allah swt, merendahkan driri terhadap kehendak-Nya, serta menerima segala takdir-Nya.
4. Surat Al-An‘ām Ayat 162 – 163
a. Ayat ini memmerintahkan manusia untuk menyatakan bahwa salat, ibadah, hidup, dan matinya adalah semata – mata untuk Allah swt, Tuhan semesta alam.
b. Kedua ayat tersebut menjelaskan bagaimana seharusnya manusia hidup di alam ini. Semua ibadah harus dilaksanakan dengan tekun, sepenuh hati, ikhlas, dna tanpa pamrih, karena Allah swt.
5. Surat Al-Bayyinah Ayat 5
a. Allah swt menjelaskan dalam ayat tersebut bahwa manusia tidak diperintah, kecuali untuk beribadah kepada-Nya.
b. Semua perintah Allah swt yang ditujukan kepada manusia adalah untuk kebaikan mereka, demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Peintah itu adalah ikhlas lahir dna batin serta menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah swt.
c. Ikhlas adalah beramal dengan tulus hati dan semata – mata mengharap rida Allah swt. Orang yang mempunyai sifat ikhlas dikenal dengan sebutan mukhlis.
Septi adalah seorang remaja yang kurang bisa bergaul. Ia mempunyai kebiasaan mengurung diri dan jarang bermain dengan teman – teman sebayanya. Ketika berada di sekolah, ia sering menyendiri walaupun teman – temannya selalu mengajaknya bersenda gurau pada jam–jam istirahat. Septi merasa malu dan tidak percaya diri bila harus bergaul dengan mereka. Septi merasa bahwa dirinya tidak secantik teman – temannya. Padahal, menurut teman-temannya, wajah Septi lumayan cantik dan tidak kalah dengan teman lainnya. Sementara itu, Hilman memiliki sifat yang sebaliknya. Ia sangat percaya diri, bahkan cenderung sombong. Ia merasa | bahwa dirinyalah yang paling tampan di antara teman – temannya. Kerap kali ia mengejek dan meremehkan mereka. Sifat Septi dan Hilman tentu saja tidak menyenangkan teman – temannya. Ahmad yang menjadi ketua kelas akhirnya membahas persoalan tersebut dengan Pak samsul, wali kelas I. Mereka sepakat untuk memberikan bimbingan tambahan kepada keduanya. Setelah berjalan beberapa bulan, akhirnya Septi dan Hilman bisa menyadari kekeliruannya. Mereka bahkan berhasil mendapatkan peringkat kelas dengan nilai yang bagus. |
1. Menurut Q.S. Al-Mi’min Ayat 67, manusia diciptakan Allah swt dari ….
a. tanah d. sel telur
b. spermatozoa e. segumpal darah
c. segumpal daging
2. Selain Q.S. Al-Mu’min Ayat 67, surat lainyang menjelaskan proses kejadian manusia adalah Surat ….
a. Al-Baqarah Ayat 30 d. Al-An‘ām Ayat 162 – 163
b. Al-Mu’min Ayat 12 – 14 e. Al-Bayyinah Ayat 5
c. Aż-Żāriyāt Ayat 56
3. Allah swt menjadikan manusia sebagai wakil-Nya di bumi. Manusia bertugas mengelola bumi untuk kemakmurannya. Istilah ini dikenal dengan nama ….
a. khalafah d. wahyullah
b. khalifah e. insan kamil
c. wakilullah
4. Malaikat menyatkan bahwa setelah ditempatkan di bumi, manusia akan ….
a. selalu bertasbih kepada-Nya d. selalu beribadah
b. selalu menyucikan-Nya e. membuat kerusakan dan mengalirkan darah
c. selalu berbuat baik
5.
Potongan ayat tersebut menjelaskan bahwa ….
a. sesungguhnya Allah Maha Menguasai segala sesuatu
b. sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu ketahui
c. sesungguhnya Allah lebih tahu apa yang tidak kamu ketahui
d. sesungguhnya Allah Mahaadil dan Mahabijaksana
e. sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat
6. Menurut Q.S. Aż-Żāriyāt Ayat 56, tujuan Allah swt menciptakan jin dan manusia adalah ….
a. untuk menunjukkan kekuasaan-Nya d. untuk meramaikan alam ini
b. untuk beribadah kepada-Nya e. untuk saling menolong
c. untuk memperbanyak keturunan
7.
Kalimat yang bergaris bawah pada ayat tersebut mempunyai arti ….
a. tidak Aku ciptakan d. jin
b. kecuali e. manusia
c. untuk beribadah kepada-Ku
8. Berikut ini yang bukan termasuk kandungan Q.S Al-An‘ām Ayat 162 – 163 adalah ….
a. sesungguhnya salatku adalah milik Allah d. sesungguhnya hidupku adalah milik Allah
b. sesungguhnya musibahku adalah milik Allah e. sesungguhnya matiku adalah milik Allah
c. sesungguhnya ibadahku adalah milik Allah
9.
Potongan ayat tersebut mempunyai hukum bacaan ….
a. mad d. idgām bigunnah
b. gunnah e. idgām bilāgunnah
c. izhār
10. Menurut Q.S. l-Bayyinah ayat 5, Allah swt tidak memerintahkan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Nya dengan ….
a. khusyuk d. tekun
b. sungguh – sungguh e. serius
c. ikhlas
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat !
1. Kemukakan tahapan kejadian manusia menurut Q.S. Al-Mu’minūn Ayat 12 – 13 !
2. Mengapa para malaikat mempertanyakan rencana Allah swt menjadikan manusia sebagai khalifah ?
3. Apa yang dimaksud dengan “sebagai khalifah”?
4. Kemukakan kandungan dari Q.S. Aż-Żāriyāt Ayat 56 !
5. Deskripsikan orang yang senantiasa bersikap ikhlas dalam hidup ini !
1. Diskusikan proses kejadian manusia menurut Al-Qur’an dan menurut ilmu biologi !
2. Diskusikan apakah benar kekhawatiran para malaikat bahwa manusia kana melakukan kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi menjadi kenyataan !
3. Diskusikan mengapa manusia harus ikhlas dalam beribadah kepada Allah swt ! Terangkan pada sebab dan akibatnya !
4. Bacalah Q.S Al-An‘ām Ayat 162 – 163, kemudian hafalkan dan hayati kandungannya !
5. Carilah hukum bacaan yang kamu ketahui dari Q.S Aż-Żāriyāt Ayat 56 dan Q.S Al-Bayyinah Ayat 5 beserta alasannya dengan menggunakan format berikut !
Lafal | Hukum Bacaan | Cara Membacanya |
Sesungguhnya orang pandai itu adalah orang yang pandai dari sisi perbuatannya. Bukanlah kepandaian itu diukur dengan kepandaian kata dan bicaranya.
2 komentar:
ass...
blog yang bagus, selamat berkarya, menjadi orang yg banyak manfaatnya bagi yang lain...
izin kopas... untuk anak saya
trima kasih
luar biasa!!! good references
Posting Komentar